Bunyi langkah kaki terdengar jelas dan tercium bau parfum yang ramah membuat Qila menolek. Sosok pria yang memakai kemeja berbalut rompi melintas di hadapan Qila yang sedang duduk seorang diri dilobi kampus. Rambutnya yang agak ikal dan tersisir rapih membuat Qila terus mengikuti langkah pria tersebut sampai jejaknya hilang ketika pria tersebut memasuki lif. Tiba-tiba terdengar suara nyaring memanggil Qila.
“Qila…”
Qila segera mengalihkan pandangannya ke sumber suara.
“Lama banget sih Va.Satu jam nih aku nunggu”kesal Qila
Eva hanya tersenyum polos.
“Ya sudah kita langsung ke ruangan.Ini pertemuan pertama kita dengan anak-anak beasiswa lainnya.
***
Lima menit setelah Rektor membuka pertemuan terlihat seseorang memasuki ruangan dengan nafas terengah-engah
“Permisi Pak.Maaf saya telat.”
Qila kaget ketika mengetahui siapa orang tersebut.
“Dia?”
Satu jam berlalu dan pertemuan diakhiri.
“Kamu sekarang mau kemana Qil?”tanya Eva sambil keluar ruangan.
“Aku mau ke….”
Tiba-tiba pria berkacamata itu melintas dihadapaan mereka
“Tunggu!”ucap Qila.
Pria tersebut menghentikan langkahnya dan berbalik badan, “Saya?”
“Kamu anak beasiswa juga?”tanya Qila
Pria tersebut hanya mengangguk dan tersenyum tipis.
“Aku Qila.”Qila mengulurkan tangannya
“Eko.”
Eko melirik jam tangannya “Sorry,saya buru-buru.Duluan ya”
***
Pagi itu hujan mengguyur kota metropolitan.Qila yang sedang menunggu metromini dihalte merasa kedinginan.Apalagi si jumbo orange begitulah Qila menyebut tumpangan sehari-harinya tak kunjung datang.Selain kedinginan,Qila panik karena takut telat tiba dikampus.Dengan lirikan matanya,Qila melihat seseorang disebelahnya mengugunakan jam tangan.
“Maaf ,sekarang jam berapa ya?”
Qila terkejut ketika orang tersebut malah menyebut namanya “Qila?”
Dan semakin terkejut ketika melihat orang tersebut.
“Hei,kamu Eko kan?”
“Iya.Mau ke kampus?”
“Iya.Tapi,pertanyaanku belum di jawab .”
“Oh iya lupa.Sekarang jam 08.30.”
“Fiuhh untunglah.”
“Kenapa?Takut telat ya?
“Kok tau sih?”
“Mau tau saja atau mau tau banget?”goda Eko
“Kamu ini korban sinetron deh.”
Suasana menjadi terasa hangat walaupun sebenarnya sedang dingin.
“Kamu tau ngga,kesan pertama aku lihat kamu,kayanya kamu orangnya dingin dan cuek.Tapi ternyata kalau sudah kenal asik juga.”
“Emangnya aku es krim ya dingin?”
“Tuh kan ngelucu.Serius dong.”
“Jangan terlalu serius kaya anggota DPR saja.Tuh metromininya sudah ada.”
***
Qila bangga mendapatkan beasiswa untuk berkuliah di salah satu Universitas terbaik di Jakarta.Hari ini adalah hari terakhir seluruh mahasiswa dikampusnya melaksanakn Ujian Akhik Semester.Dia berjuang dengan keras mengerjakan soal soal UAS tersebut.Dia ingin membuktikan kalau dirinya pantas mendapatkan beasiswa dengan mendapatkan IPK yang memuaskan.Qila keluar ruangan dengan kepuasan.
“Ehem ada yang seneng nih”ucap Eko yang diam-diam mengikutinya.
“Ehem ada yang diam-diam ngikutin juga .”
“Suka-suka dong.Gimana UASnya?”
“Aku sudah berusaha semaksimal mungkin.Semoga hasilnya juga maksimal.”
“Semoga IPK kita di atas 3.5 ya Qil.”
“Memang kenapa?”
“Aku barusan baca papan pengumuman, khusus anak beasiswa yang mendapatkan IPK diatas 3.5 akan diberangkatkan ke Cina untuk meneyelesaikan S1 di sana.”
“What?Are you serious?”
“Semua rius buat kamu.”
Qila sangat senang.Sangking senangnya dia lompat-lompat kegirangan tanpa sadar orang-orang disekelilingnya memperhatikannya.
***
Hari ini akan diumumkan hasil IPK seluruh mahaiswa.Amplop putih sudah di tangan mereka dan.mereka sepakat dalam hitungan ketiga bersama-sama membukanya. 1…2…3…
“3.7”teriak Qila
“3.75”teriak Eko
“Kita ke Chinaaaaaaa”teriak Eko kegirangan
“Selamat,kamu hebat.”ucap Qila.
“Kamu juga hebat.Ternyata janji kita buat ke China bareng-bareng terlaksana.”
“Maafkan aku, aku harus ingkari janji kita.”Qila meneteskan airmatanya dan pergi meninggalkan Eko.
“Qila jangan pergi kamu harus jelaskan semuanya!”
***
Setelah kejadian hari itu,Qila tidak bisa dihubungi.Eko memutuskan untuk menemui Qila dirumahnya.Sesampainya disana,terlihat seorang ibu sedang menyapu halaman yang ternya ibunya Qila.
“Permisi bu,saya Eko temennya Qila.Bisa bertemu dengannya?”
“Silakan duduk.Qila sedang tidak mau bertemu dengan siapapun.”
“Boleh saya tau dia kenapa?Dan apa ibu tau mengenai akan keberangkatannya ke China?”
“Ibu tau nak.Ibu bangga pada Qila.Tapi ibu tidak bisa mengijinkan dia untuk pergi.”
“Kenapa Bu?”
“Qila punya penyakit jantung.Ibu tidak mungkin membiarkan dia pergi ke Negara orang tanpa keluarganya disana.”ibunya Qila meneteskan air mata.
“Tapi selama ini dia tidak terlihat punya penyakit jantung.”Eko masih tidak percaya.
“Qila adalah anak yang kuat tapi dibalik kekuatannya dia sangat lemah”
Eko sangat terpukul dan terdiam diri sejenak lalu pamit untuk pulang.
***
Qila yang sedang termenung dibawah jendela kamarnya tersadarkan ketika handphonenya berdering.Satu pesan masuk dari Eko dibacanya.
“Qila aku sedang dibandara 15 menit lagi pesawat take off.Dan aku akan segera sampai di China Negeri impian kita.Sungguh sampai detik ini aku berharap kamu datang dan berangkat bersamaku.I love you.”
Semua kata-kata Eko sangat membuat Qila sedih kecuali kalimat terkahir.
***
Keesokan hari setelah Eko sampai di China,dia pergi ke Universitas Nanjing dimana dia akan menuntut ilmu.Dan dia duduk disebuah taman dikampus tersebut.
“Andai kamu ada disini Qila.”
“Aku disini.”
Sepertinya Eko mengenali suara itu,diapun menoleh.
“Qila?”
Eko memeluk Qila dengan penuh rasa rindu.
“Aku sadar impian harus dikejar,dan selama kita mampu jangan jadikan apapun alasan untuk berhenti melangkah.Walaupun hari ini jam ini dan detik ini aku harus meninggal,aku meninggal dengan kebanggaan karena aku sudah berusaha mengejar mimpiku.”
“Smart,aku bangga punya teman sepertimu”
“Teman?”
Eko mengerutkan keningnya.
“Aku ingin membalas kalimat terkhir di SMS yang kamu kirim tempo hari.I Love You Too”
Eko tersenyum lebar mendengar ungkapan Qila.
4 Maret 2013
Tidak ada komentar